Diare jelas akan mengganggu keseimbangan normal dari air dan garam (elektrolit) pada bayi. Ketika air dan elektrolit hilang dalam jumlah yang banyak (karena diare), bayi akan mengalami dehidrasi. Dan hilangnya air dan elektrolit pada bayi harus mendapatkan penggantian secepatnya. Pada bayi, dehidrasi bisa terjadi sangat cepat. Bisa langsung terjadi pada hari dimana ia diare atau keesokan harinya dan itu sangat berbahaya, terutama bagi bayi yang baru lahir.
Berikut tanda-tanda dehidrasi pada bayi :
Berikut tanda-tanda dehidrasi pada bayi :
- Buang air kecil (BAK) lebih sering dari biasanya
- Lekas marah (rewel)
- Mulut kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Lesu dan sering mengantuk (diluar kebiasaan)
- Sunken soft spot (cekung ubun-ubun)
- Kulit tidak elastis (kulit tidak langsung kembali setelah ditekan atau dicubit)
Bila terdapat gejala-gejala diatas, jangan tunggu lama, apalagi masih mau menangguhkan untuk merawatnya di rumah, segeralah pergi ke dokter. Juga, segera pergi ke dokter jika bayi Anda memiliki gejala-gejala ini :
- Demam lebih dari 38,8 derajat celcius
- Nyeri perut (balita yang sudah bisa mengungkapkan perasaanya)
- Darah atau nanah dalam tinja, atau tinja berwarna hitam, putih atau merah
- Kelesuan
- Muntah-muntah
Perawatan Diare pada Bayi
Dokter yang bijak biasanya tidak merekomendasikan obat anti diare untuk bayi. Namun, dokter bisa saja meresepkan antibiotik atau obat anti parasit bila diare terebut diketahui disebabkan oleh infeksi bakteri, atau parasit.
Bayi dengan diare berat yang mengalami dehidrasi harus mendapatkan cairan infus (intravena/IV) di rumah sakit.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda agar memberikan bayi Anda cairan rehidrasi (pengembali cairan) seperti oralit. Oralit tentu saja bisa dibeli dengan bebas di toko-toko obat, mengandung cairan dan elektrolit yang dapat mencegah atau mengobati dehidrasi.
Bayi dengan makanan padat yang mengalamai diare mungkin juga harus menghindari makanan apapun yang dapat memperburuk diare, termasuk :
- Makanan berminyak
- Lekas marah (rewel)
- Mulut kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Lesu dan sering mengantuk (diluar kebiasaan)
- Sunken soft spot (cekung ubun-ubun)
- Kulit tidak elastis (kulit tidak langsung kembali setelah ditekan atau dicubit)
Bila terdapat gejala-gejala diatas, jangan tunggu lama, apalagi masih mau menangguhkan untuk merawatnya di rumah, segeralah pergi ke dokter. Juga, segera pergi ke dokter jika bayi Anda memiliki gejala-gejala ini :
- Demam lebih dari 38,8 derajat celcius
- Nyeri perut (balita yang sudah bisa mengungkapkan perasaanya)
- Darah atau nanah dalam tinja, atau tinja berwarna hitam, putih atau merah
- Kelesuan
- Muntah-muntah
Perawatan Diare pada Bayi
Dokter yang bijak biasanya tidak merekomendasikan obat anti diare untuk bayi. Namun, dokter bisa saja meresepkan antibiotik atau obat anti parasit bila diare terebut diketahui disebabkan oleh infeksi bakteri, atau parasit.
Bayi dengan diare berat yang mengalami dehidrasi harus mendapatkan cairan infus (intravena/IV) di rumah sakit.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda agar memberikan bayi Anda cairan rehidrasi (pengembali cairan) seperti oralit. Oralit tentu saja bisa dibeli dengan bebas di toko-toko obat, mengandung cairan dan elektrolit yang dapat mencegah atau mengobati dehidrasi.
Jika diare terjadi lebih dari 4 hari walaupun bayi tidak menunjukkan gejala dehidrasi atau gejala berbahaya lainnya, segera bawa ke dokterJika anak Anda selama ini mendapatkan makanan padat, dokter/ahli anak mungkin saja akan merekomendasikan makanan bertepung seperti pisang, saus apel dan sereal beras hingga diare berhenti. Ibu yang menyusui juga mungkin perlu untuk mengatur pola makannya, tidak lagi mengonsumsi makanan/obat-obatan yang kemungkinan bisa memicu diare pada bayi.
Bayi dengan makanan padat yang mengalamai diare mungkin juga harus menghindari makanan apapun yang dapat memperburuk diare, termasuk :
- Makanan berminyak
- Makanan yang tinggi serat
- Susu formula dan keju
- Penganan semacam kue
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri sangat mudah menular. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setiap kali Anda mengganti popok bayi, ini untuk mencegah penyebaran infeksi.
Yang Harus Dilakukan Pada Bayi Diare
- Susu formula dan keju
- Penganan semacam kue
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri sangat mudah menular. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setiap kali Anda mengganti popok bayi, ini untuk mencegah penyebaran infeksi.
Yang Harus Dilakukan Pada Bayi Diare
Paragraf terakhir ini adalah sebuah ringkasan mengenai apa yang harus dilakukan bila si bayi mengalami diare. Bila terjadi diare, tetap berikan ASI dan cairan agar si bayi tidak mengalami dehidrasi. Bila perlu, berikan oralit. Untuk sementara waktu, ganti makanannya dengan pisang, kentang, saus apel atau sereal beras (kombinasi lebih baik). Sang ibu (bila menyusui) sebaiknya juga menghentikan mengonsumsi makanan atau obat-obatan yang dicurigai menjadi penyebab diare si anak.
Yang harus menjadi perhatian adalah amati intensitas dan kuantitas diare pada bayi. Amati juga apakah bayi mengalami dehidrasi atau gejala lain (disebutkan di atas) yang mengharuskan si bayi segera di bawa ke dokter. Bila tidak ada gejala-gejalanya, perawatan bisa dilakukan di rumah. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment