Sunday, September 28, 2014

Bahaya Akibat Keputihan Pada Wanita

Banyak wanita mengeluhkan keputihan. Sangat tidak nyaman. Gatal, berbau, bahkan terkadang perih. Usut punya usut, ternyata itu berkait dengan kebiasaan sehari-hari. Salah satu penyebab keputihan adalah masalah kebersihan di sekitar organ intim.

Umumnya nih wanita sangat peduli dengan kebersihan, terutama yang berhubungan dengan penampilan. Coba deh perhatiin pasti setiap hari tidak lupa mandi dan selalu telaten menyingkirkan sisa-sisa make up dari wajah. Tapi, bila ditanya apakah setelah itu pula kaum Hawa menjaga kebersihan organ kewanitaannya? Harus diakui tidak semua wanita melakukannya.
 Contoh, entah berapa banyak wanita nih yang ga mengeringkan bagian organ intimnya seusai buang air kecil. Usai dibasuh langsung mengenakan celana dalam. Alhasil celana ikut basah, akibatnya vagina “terperangkap” dalam suasana lembab.


Nah gimana dengan BAHAYA AKIBAT KEPUTIHAN PADA WANITA...??
Koq bisa menyebabkan kanker?
Well, Kalo keputihan fisiologis yang biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi, kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, itu normal, and biasanya tidak gatal dan tidak berbau, tapi nih kalau keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis , warnanya tidak seperti lendir. Kalo keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuning-kuningan, atau bahkan bercampur darah, kalau keputihannya sudah menjadi penyakit. Ketika keputihan sudah menjadi penyakit nih sobat, wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau (bau banget malah), sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Banyak hal sebenarnya yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis . Biasanya penyebab keputihan patologis ini karena kuman

Biasanya penyebab keputihan patologis ini karena kuman. Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril. Berbagai macam kuman ada di situ. Flora normal di dalam vagina membantu menjaga keasaman pH vagina, pada keadaan yang optimal. pH vagina seharusnya antara 3,5-5,5. flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptik untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan, yang berbau, gatal, dan menimbulkan ketidaknyamanan

No comments:

Post a Comment