Ginjal merupakan organ penting yang ada di dalam tubuh berjumlah 2 buah dengan fungsi utama sebagai penyaring atau pencuci darah dan melaksanakan fungsi ekskresi (pembuang zat-zat yang tidak berguna).
Ginjal menjaga keseimbangan air serta keasaman darah dan juga elektrolit. Selain itu ginjal juga menghasilkan berbagai hormon antara lain erithropoitin yang berperan untuk pembentukan sel darah merah.
Mengingat peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kita harus selalu menjaga ginjal kita dalam keadaan sehat.
Secara umum kerusakan yang terjadi pada ginjal merupakan dampak dari penyakit lain antara lain penyakit kencing manis (diabetes), hipertensi, penyakit asam urat tinggi, penyakit autoimun seperti penyakit Lupus.
Penyakit yang terjadi pada ginjal yang bisa berlanjut menjadi kronis adalah infeksi saluran kencing, batu ginjal atau polikistik ginjal serta sumbatan pada saluran ginjal.
Saat ini diabetes (DM) mendominasi penyebab gagal ginjal kronis yang menjalani cuci darah (hemodialisa). Penyakit hipertensi karena tekanan darah tidak terkontrol makin lama juga akan merusak ginjal, mulai dari kebocoran ginjal sampai gagal ginjal kronis sehingga pasien tersebut harus menjalani cuci darah.
Peningkatan kadar asam urat yang berkepanjangan juga akan menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan jika berlanjut akan terjadi infeksi berulang pada ginjal dan akhirnya bisa juga menyebabkan gagal ginjal kronis.
Selain itu, hal lain yang bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal adalah obat-obatan. Penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berkepanjangan dan tanpa konsultasi dokter juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Infeksi ginjal umumnya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran urin melalui uretra dan melipatgandakan diri. Bakteri dari infeksi bagian tubuh manapun dapat menyebar melalui pembuluh darah menuju ginjal. Infeksi ginjal tidak umum terjadi dengan cara ini, tetapi dapat terjadi pada beberapa keadaan –sebagai contoh adalah ketika bagian tubuh lain seperti sendi atau katup jantung mengalami infeksi. Infeksi ginjal juga dapat terjadi setelah operasi ginjal meskipun jarang terjadi.
Ginjal merupakan organ penting yang ada di dalam tubuh berjumlah 2 buah dengan fungsi utama sebagai penyaring atau pencuci darah dan melaksanakan fungsi ekskresi (pembuang zat-zat yang tidak berguna).
Ginjal menjaga keseimbangan air serta keasaman darah dan juga elektrolit. Selain itu ginjal juga menghasilkan berbagai hormon antara lain erithropoitin yang berperan untuk pembentukan sel darah merah.
Mengingat peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kita harus selalu menjaga ginjal kita dalam keadaan sehat.
Secara umum kerusakan yang terjadi pada ginjal merupakan dampak dari penyakit lain antara lain penyakit kencing manis (diabetes), hipertensi, penyakit asam urat tinggi, penyakit autoimun seperti penyakit Lupus.
Penyakit yang terjadi pada ginjal yang bisa berlanjut menjadi kronis adalah infeksi saluran kencing, batu ginjal atau polikistik ginjal serta sumbatan pada saluran ginjal.
Saat ini diabetes (DM) mendominasi penyebab gagal ginjal kronis yang menjalani cuci darah (hemodialisa). Penyakit hipertensi karena tekanan darah tidak terkontrol makin lama juga akan merusak ginjal, mulai dari kebocoran ginjal sampai gagal ginjal kronis sehingga pasien tersebut harus menjalani cuci darah.
Peningkatan kadar asam urat yang berkepanjangan juga akan menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan jika berlanjut akan terjadi infeksi berulang pada ginjal dan akhirnya bisa juga menyebabkan gagal ginjal kronis.
Selain itu, hal lain yang bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal adalah obat-obatan. Penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berkepanjangan dan tanpa konsultasi dokter juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Infeksi ginjal umumnya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran urin melalui uretra dan melipatgandakan diri. Bakteri dari infeksi bagian tubuh manapun dapat menyebar melalui pembuluh darah menuju ginjal. Infeksi ginjal tidak umum terjadi dengan cara ini, tetapi dapat terjadi pada beberapa keadaan –sebagai contoh adalah ketika bagian tubuh lain seperti sendi atau katup jantung mengalami infeksi. Infeksi ginjal juga dapat terjadi setelah operasi ginjal meskipun jarang terjadi.
Faktor risiko
Ginjal merupakan organ penting yang ada di dalam tubuh berjumlah 2 buah dengan fungsi utama sebagai penyaring atau pencuci darah dan melaksanakan fungsi ekskresi (pembuang zat-zat yang tidak berguna).
Ginjal menjaga keseimbangan air serta keasaman darah dan juga elektrolit. Selain itu ginjal juga menghasilkan berbagai hormon antara lain erithropoitin yang berperan untuk pembentukan sel darah merah.
Mengingat peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kita harus selalu menjaga ginjal kita dalam keadaan sehat.
Secara umum kerusakan yang terjadi pada ginjal merupakan dampak dari penyakit lain antara lain penyakit kencing manis (diabetes), hipertensi, penyakit asam urat tinggi, penyakit autoimun seperti penyakit Lupus.
Penyakit yang terjadi pada ginjal yang bisa berlanjut menjadi kronis adalah infeksi saluran kencing, batu ginjal atau polikistik ginjal serta sumbatan pada saluran ginjal.
Saat ini diabetes (DM) mendominasi penyebab gagal ginjal kronis yang menjalani cuci darah (hemodialisa). Penyakit hipertensi karena tekanan darah tidak terkontrol makin lama juga akan merusak ginjal, mulai dari kebocoran ginjal sampai gagal ginjal kronis sehingga pasien tersebut harus menjalani cuci darah.
Peningkatan kadar asam urat yang berkepanjangan juga akan menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan jika berlanjut akan terjadi infeksi berulang pada ginjal dan akhirnya bisa juga menyebabkan gagal ginjal kronis.
Selain itu, hal lain yang bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal adalah obat-obatan. Penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berkepanjangan dan tanpa konsultasi dokter juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Infeksi ginjal umumnya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran urin melalui uretra dan melipatgandakan diri. Bakteri dari infeksi bagian tubuh manapun dapat menyebar melalui pembuluh darah menuju ginjal. Infeksi ginjal tidak umum terjadi dengan cara ini, tetapi dapat terjadi pada beberapa keadaan –sebagai contoh adalah ketika bagian tubuh lain seperti sendi atau katup jantung mengalami infeksi. Infeksi ginjal juga dapat terjadi setelah operasi ginjal meskipun jarang terjadi.
Faktor risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan infeksi ginjal antara lain:
• Wanita memiliki risiko besar mengalami infeksi ginjal dari pada laki-laki. Ini dikarenakan wanita memiliki uretra lebih pendek daripada laki-laki sehingga bakteri mudah mencapai ginjal.
• Penyumbatan pada saluran urin.
• Sistem imun yang lemah.
• Kerusakan syaraf disekitar kandung kemih.
• Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama.
• Kondisi yang menyebabkan urin mengalir ke arah yang salah (mengalir dari kandung kemih kembali ke ureter dan ginjal).
No comments:
Post a Comment