Penyakit tuberculosis adalah menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang aerobik, ramping lurus dengan ukuran panjang 0,4 x 3 mm. Kuman ini ditandai dengan sifat tahan asam yang sangat tertgantung selubung berlilin, oleh karena itu kuman TB menyerang paru, akan tetapi juga mengenai organ tubuh yang lain. Cara penularan TB paru terjadi karena kuman di batukkan atau dibersihkan keluar dalam bentuk percikan sputum. Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama 1-2 jam tergantung ada tidaknya sinar ultra violet, kelembaban, dan ventilasi yang baik. Orang terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan (Depkes RI, 2002).
Dalam pencegahan penyakit TB paru dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Cara pencegahan penularan penyakit TB adalah:
1. Mengobati pasien TB Paru BTA positif, sebagai sumber penularan hingga sembuh, untuk memutuskan rantai penularan.
2. Menganjurkan kepada penderita untuk menutup hidung dan mulut bila batuk dan bersin.
3. Jika batuk berdahak, agar dahaknya ditampung dalam pot berisi lisol 5% atau dahaknya ditimbun dengan tanah.
4. Tidak membuang dahak di lantai atau sembarang tempat.
5. Meningkatkan kondisi perumahan danlingkungan.
6. Penderita TB dianjurkan tidak satu kamar dengan keluarganya, terutama selama 2 bulan pengobatan pertama
b. Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit TB:
1. Meningkatkan gizi.
2. Memberikan imunisasi BCG pada bayi.
3. Memberikan pengobatan pencegahan pada anak balita yang tidak mempunyai gejala TB tetapi mempunyai anggota keluarga yang menderita TB Paru BTA positif.
Keberhasilan upaya penanggulangan TB diukur dengan kesembuhan penderita.
Kesembuhan ini selain dapat mengurangi jumlah penderita, juga mencegah terjadinya penularan. Oleh karena itu, untuk menjamin kesembuhan, obat harus diminum dan penderita diawasi secara ketat oleh keluarga maupun teman sekelilingnya dan jika memungkinkan dipantau oleh petugas kesehatan agar terjamin kepatuhan penderita minum obat (Idris & Siregar, 2000).
No comments:
Post a Comment