Monday, September 29, 2014

Cara Penularan Hepatitis B

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hepatitis B merupakan penyebab lebih dari 780.000 kematian tiap tahun di dunia.
Di Indonesia sendiri, hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi hepatitis B sebesar 9,4%. Hal ini berarti satu dari 10 penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B. Sayangnya, hanya satu dari lima penderita hepatitis B di Indonesia yang sadar bahwa mereka mengidap penyakit ini.

Cara Penularan Hepatitis B

Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma dan cairan vagina. Virus penyakit ini jauh lebih mudah ditularkan dibandingkan HIV. Beberapa cara penularannya adalah:
  • Kontak seksual, misalnya berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat pengaman.
  • Berbagi jarum suntik. Misalnya menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi darah penderita hepatitis B.
  • Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja. Misalnya petugas kesehatan (paramedis) yang sering berurusan dengan darah manusia.
  • Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit ini pada bayinya saat persalinan.

Diagnosis pada Hepatitis B

Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui pemeriksaan darah. Yang perlu diperhatikan adalah pendeteksian HBsAg (hepatitis B surface antigen). HbsAg adalah lapisan luar virus hepatitis B yang memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh Anda.
Munculnya hasil positif menunjukkan bahwa hati Anda melepaskan protein hepatitis B ke dalam darah. Hal ini mengindikasikan adanya infeksi.
Selain tes HBsAg, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani pemeriksaan yang lebih spesifik, yaitu evaluasi fungsi hati. Pemeriksaan ini juga dilakukan melalui tes darah untuk mengetahui adanya kerusakan hati atau tidak.

No comments:

Post a Comment